KRING!!! KRING!!! KRING!!!
Ponsel Alisa
berbunyi. Menandakan ada sebuah panggilan dari ponselnya. Disana, tercatat nama
seseorang. Dan tanpa ragu, panggilan itu diterima Alisa.
“Assalamu’alaikum”
Alisa memberi salam terlebih dulu.
“Wa’alaikumussalam, Alis” seseorang di
seberang menjawab dengan nada yang lumayan girang. Sedangkan Alisa, tampak
sebal dengan panggilan dari temannya.
“Apa, Don?” tanya
Alisa dengan datar.
“Lo tau?”
“Nggak”
“Gue putus sama Ines!”
Alisa
menarik napas. Kemudian membuangnya. Merasa bosan dengan curhatan temannya yang
selalu putus-nyambung dengan cewek di kampusnya.
“Kenapa lagi
sekarang sama Ines?”
“Kenapa ya? Bosen aja”
“Bosen? Cuma
bosen?” Alisa mengulangi perkataannya. Tak habis pikir dengan tingkah temannya
yang bisa jadian-putus dengan mudahnya.
“Iya”
“Don, lo tuh
udah mutusin beberapa cewe dengan alasan yang sama. Bo-sen. Gak ada alasan lain
apa? Alasan yang lebih logis gitu?”
“Ya, gue ngerasa udah gak cocok aja
sama dia”
“Alasan
basi!”
“Alis, gue udah ngasih alasan lain
loh selain bosen. Lo malah bilang alasan basi lagi”
“Karena
alasan lo itu emang basi. Banyak cowo lain juga yang ngasih alasan yang sama.
Udah gak cocok lah. Risih-lah”
“Ya terus mau lo gue ngasih alasan
yang kayak gimana? Hah?”
“Tau, ah.
Pikir aja sendiri. Lagian ya Don, lo pernah mikir gak sih? Selama ini lo
pacaran buat apa coba kalau terus-terusan putus nyambung?” Alisa mulai
berbicara dengan nada agak tinggi.
“Buat apa ya? Main-main aja kali” jawab teman yang dipanggil ‘Don’ itu.
“Innalillahi.
Gue punya temen cowo gini amat sih” Alisa berkata dengan nada menyesal.
Meskipun dirinya tidak benar-benar menyesal.
“Kenapa sama gue?”
“Ya, lo tuh.
Pacaran berkali-kali. Putus berkali-kali. Nyakitin hati cewe berkali-kali. Lo
pernah mikir gak sih gimana perasaan mantan-mantan lo?”
“Pernah sih. Tapi gak begitu
dipikirin. Lagian, kenapa juga dia mau sama gue? Ya akhirnya, gue putusin”
“Iih, cowo
macem apa sih lo?”
“Cowo yang setia”
“Hah? Setia
dari mana coba? Setia itu cuma ada di nama lo. Doni Setiawan. Orangnya sih
kebalikan. Playboy”
“Et, gue belum selesai ngomong”
“Ngomong
apa?”
“Gue itu cowo yang setia sama istri.
Bukan sama pacar. Jadi, pacar atau mantan itu hanya kenangan”
“Et dah. Lo
udah ngomongin istri aja, Don. Emang udah ada calonnya?”
“Belum”
-------
Alisa
menatap layar ponsel yang digenggamnya. Memperhatikan wajah Doni dari foto
profil WhatsApp milik Doni Playboyan yang terpajang. Sambil bergeming sendirian
di dalam kamar,
Doni Setiawan. Kenapa sih lo jadi
sosok playboy? Coba kalau nggak, mungkin hati ini udah jatuh ke hati lo.
0 Comments: