Kamis, 31 Desember 2020
Aku baru
saja pulang dari rumah nenek pada malam hari. Sudah hampir jam sebelas. Waktu
yang terlalu larut untuk aku pulang dari rumah nenek di malam hari. Tapi tak
apa. Sebenarnya aku belum terlalu mengantuk. Malahan, aku langsung bermain smartphone yang sudah kubawa sedari
tadi. Kebetulan, ada sebuah pesan masuk dari temanku. Azizah.
‘Bib’
‘Maaf bgt
nih video ucapannya kehapus, bisa kirim lg ga?’
‘Atau ganti
rekaman bae ya?’
‘Besok dikirimnya’
‘Ga usah pke video gtu? Pke rekam suara aja?’
‘Dikirim ke aningnya?’
Aku membalas
pesan WhatsApp dari Azizah. Kemudian merebahkan diri di atas kasur sembari
terus memegang smartphone. Kebetulan,
beberapa hari yang lalu Azizah mengajakku untuk ikut membuat video ucapan happy wedding untuk seorang teman kami.
Dan aku pun sudah mengirimkan video ucapannya pada Azizah. Tapi sayang, malam
ini dia memberitahuku bahwa video ucapannya terhapus lantaran memori smartphone-nya yang terlalu penuh. Lalu
mengusulkan untuk mengganti video dengan rekaman saja. Baiklah. Lagipula video
ucapanku terlalu jelek untuk disebarkan ke orang lain. Aku sendiri saja kurang pede dengan hasilnya. Jadi aku
menyetujuinya. Dan aku pun mengirimkan rekaman suara berisi ucapan happy wedding dan bla-bla-bla pada
Azizah setelah saling berbalas pesan hampir satu jam lamanya. Hm… Hampir
pertengahan malam. Mungkin aku akan benar-benar masih terbangun di pergantian tahun
ini. Ya, tak apalah. Ini bisa jadi pergantian tahun pertama dimana aku belum
tertidur sebelumnya. Tidak seperti tahun-tahun kemarin dimana aku sudah pulas
tertidur di pertengahan malam pergantian tahun.
Baca juga :
Pukul 00.00.
1 Januari 2021.
Tak ingin melewatkan momen, aku segera membuat status pada aplikasi WhatsApp yang terpasang di smartphone-ku. Ini pertama kalinya. Benar-benar pertama kalinya setelah aku hidup lebih dari 19 tahun. Meskipun tanpa petasan, terompet dan kembang api.
- Harapan di Tahun 2021 -
Selamat Datang Tahun 2021. Semoga di
tahun ini, aku semakin punya tujuan. Aku menjadi pribadi yang lebih baik. Aku
semakin bisa mengendalikan hawa nafsu. Aku semakin dewasa. Eh, umurku sudah
sembilan belas tahun sekarang. Itu artinya, tahun ini umurku akan berkepala
dua.
Aku ingin, di tahun ini aku bisa
menerbitkan sebuah buku solo karyaku. Aku sedang menyusun naskah sekarang. Tapi
belum selesai. Semoga tercapai. Aamiin.
Tahun kemarin, aku menargetkan untuk
punya penghasilan dari youtube tahun ini. Jadi, aku juga berharap agar
subscriber channel youtube-ku segera bertambah menjadi lebih dari 1000.
Ditambah jam tayang yang melewati batas waktu minimal yang sudah ditetapkan
youtube. Jangan lupa, akun adsense yang disetujui. Karena sebelumnya, aku sudah
mendaftarkan akun adsense untuk blog. Tapi tiba-tiba dinonaktifkan tanpa aku tahu
apa penyebabnya. Semoga sesegera mungkin di tahun ini, aku bisa mengatasi itu
dan mulai menghasilkan uang dari internet.
Aku juga ingin blogku ini dikunjungi
banyak orang. Aku harap, isinya bisa bermanfaat buat orang banyak. Meskipun
beberapa diantaranya hanya tulisan curhatan dan lirik lagu. Duh, semoga aku
bisa lebih serius lagi untuk mengisi blog ini. Terus bisa ikut menghasilkan
uang dari internet melalui blog. Aamiin.
Di tahun ini, aku harap aku bisa
lebih menyeimbangkan perasaan. Aku ingin bisa menghasilkan uang dari hasil
kerjaku. Meskipun aku kerja sendiri dan tidak bisa benar-benar disebut bekerja.
Karena menurutku, nge-youtube dan nge-blog adalah pekerjaan yang memang tidak
bisa dipastikan hasilnya. Tapi aku juga tidak ingin terlalu berharap dan
menggantungkan diri bahwa aku bekerja untuk menghasilkan uang. Semampuku, aku
ingin menghindari perasaan dan pikiran itu.
Sedari tahun kemarin, dunia tengah
dilanda pandemi corona. Jadi seperti harapan orang banyak pada umumnya. Semoga
di tahun ini, pandemi corona segera mereda. Dan semuanya bisa beraktvitas
seperti semula sebelum ada pandemi corona.
O ya, yang paling penting. Semoga, aku
dan kita semua diberi kesehatan, kelapangan rezeki, ketenangan hati,
kecerdasan berpikir dan semua harapan positif lainnya oleh Allah Swt. Aamiin.
0 Comments: